oleh

SOMASI Desak Jokowi Turun Tangan, Bahan Kimia Berbahaya Banjiri PETI Gunung Botak

PILARNEGARA.COM – Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Satu Indonesia (SOMASI) Jakarta mendesak Presiden Joko Widodo untuk memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI agar serius menangani aktivitas pertambangan dan transaksi bahan kimia berbahaya di tambang emas Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku. Sabtu (25/03/2024).

Koordinator Somasi Jakarta, Irwan, menyerukan penegakan hukum dan penindakan oknum aparat yang diduga terlibat membekengi dan terlibat jaringan pemasok bahan kimia berbahaya ke Pulau Buru.

Somasi juga mendesak agar dalam pembentukan Tim Ke Pulau Buru dapat memeriksa nama-nama yang di rekomendasikan terkait komunikasi ke jaringan pendana le penambang liar dan pemasok barang berbahaya B3.

Temuan Investigasi:

Aktivitas PETI: Dompeng, Tembak Larut, Galian Lubang Tambang, Perendaman (menggunakan Sianida)

Baca Juga :  Agus Flores Menolak Dijadikan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah

Transaksi Jual Beli Kimia Berbahaya: Sianida, Merkuri, Kostik, Boraks, Kapur, HO2

Produksi dan Transaksi Emas Ilegal: Setiap hari

Pencemaran Lingkungan: Kali Anahoni dan Sampenon

Kematian Penambang: 2 kasus dalam waktu singkat

Ketidakpedulian Aparat Penegak Hukum: Polres Pulau Buru dan Kodim 1506 Namlea

Rekomendasi:

Pembentukan Tim Khusus: Mabes Polri, Mabes TNI, Polhukam, KLHK, ESDM, dan Ombudsman R.I.

Evaluasi Aparat Penegak Hukum: Dandim 1506/Namlea, Kasat Serse, Kasat Intel, Kapolsek Namlea dan Kapolsek Waeapo, Ketua Tim Marsegu.

Penanganan Serius dan Terukur:

Melakukan langkah penanganan serius dan terukur dari Pemerintah Pusat untuk mengatasi PETI di Pulau Buru.

Memperketat pengawasan dan regulasi terkait bahan kimia berbahaya.

Membangun sistem pelacakan komunikasi dan pengawasan.

Baca Juga :  Gandeng Media, Polda Kepri Gelar Vaksinasi Presisi

Menegakkan hukum yang tegas dan konsisten.

Somasi juga mendesak Presiden Jokowi untuk segera turun tangan menyelesaikan permasalahan PETI Gunung Botak yang sudah berlangsung lama dan meresahkan masyarakat.

Somasi melakukan investigasi lapangan di kawasan Gunung Botak pada tanggal 15 sampai 21 Maret 2024. Investigasi ini mendokumentasikan temuan dan merekomendasikan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut, sambungnya.

Bahwa PETI Gunung Botak merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Pemerintah Pusat harus turun tangan dan mengambil langkah-langkah tegas untuk menghentikan aktivitas ilegal ini.

Somasi jadwalkan aksi dan memobilis masa ke Istana dan Mabes Polri mendesak Presiden Jokowi dan Kapolri bertindak cepat memutus mata rantai mafia pertambangan illegal yang selama ini merugikan negara ratusan miliar setiap tahun. (red)

Baca Juga :  Mahasiswa Se Kota Jayapura Dukung Program Binmas Noken Polri
Loading...

Baca Juga