PILARNEGARA.COM – Sekretaris Jenderal (Sekjend) Gerakan Pemuda Islam (GPI) Khoirul Amin, pertanyakan sikap Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Khoirul Amin mengaku heran, kenapa PA 212 tidak bersuara dan bersikap menyangkut persoalan ummat serta isu kerakyatan ini.
“Kami heran, kenapa pasca aksi 212 dan kemudian dibentuk PA 212. Dengan semangat untuk melawan penista agama, kedzaliman, kesewenang-wenangan, kok diam saja,” tegas Sekjend GPI, dalam rilis yang diterima redaksi, Rabu (07/09/2022).
Amin juga mempertanyakan, dimana suara para tokoh PA 212 yang selama ini lantang.
“Dimana singa-singa padang pasir yang selama ini garang dan lantang, kok melihat rakyat ditindas dan didzalimi tapi mereka diam saja,” tanya Amin.
“Apakah mereka membentuk PA 212 itu hanya untuk bersuara disaat membela kepentingan kelompok mereka saja. Dan tidak peduli dengan isu-isu kerakyatan, seperti kenaikan harga BBM,” ujarnya.
Lebih lanjut Amin pun berharap, apabila pembentukan PA 212 hanya untuk kepentingan politik kekuasaan atau kelompok tertentu. Maka lebih baik PA 212 dibubarkan saja.
“Kami berharap PA 212 dibubarkan saja, apabila hanya untuk kepentingan politik kekuasaan dan kepentingan kelompok. Karena menurut kami itu sudah melenceng dari semangat awal PA 212 dibentuk dan di dirikan,” pungkasnya.(RED)